Sabtu, 25 Desember 2010

POHON MIMAN


Di dalam sebuah hutan yang bernama HUMORA, tumbuh berbgai pohon yang cantik-cantik dan tampan. Tapi, ada satu pohon yang berbeda dengan yang lain, pohon itu bernama pohon MIMAN. Diantara beberapa pohon yang tumbuh di hutan Humora, pohon inilah yang paling aneh, dan paling menyedihkan.
Pohon lain tumbuh dengan cantik, berdaun lebat,  dahan dan ranting tumbuh panjang serta batang yang halus tanpa duri dan bercak. Tetapi kondisi tersebut berbanding terbalik  terhadapo Miman. Miman adalah pohon yang terjelek diantara pohon-pohon yang ada di hutan Humora. Miman tak mempunyai dahan dan ranting yang tumbuh memanjang, daun yang hanya tumbuh 3-4 daun, serta batang yang kasar serta penuh dengan duri.
Ketika pohon-pohon yang ada di hutan Humora tumbuh  dewasa, tumbuh juga benih-benih buah diantara mereka.Diantara mereka terjadi bulok antara bangsa seora dengan junora. Tetapi berbeda dengan Miman,  dia tidak pernah merasakan buah.  Dia hanya bisa melihat  temannya yang sedang merasakan indahnya buah. Terkadang, didalam hati Miman, ia iri melihat poihon-pohon lain mempunyai pasangan, sedangkan ia han ya sendirian tanpa si jantan. Dia berpikir, apakah dia sejelek itu?, sampai lingkaran tahun yang dulunya hanya satuan tetapi sekarang menjadi belasan, ia tetap sendiri, tanpa pernah merasakan buah.
Tetapi Ketika di sebuah hutan yang sangat rindang dan indah,  bernama hutan Fakesra. Hutan Fakesra mempunya empat daerah yang berbeda, yaitu Kemara,Farra,Kedora, dan Perwara. Ketika Miman berjalan ke hutan Kemara, ia bertemu dengan pohon Aera . Pohon yang tersempurna diantara pohon jantan . Aera berasal dari family Derajaicea. Dimana dari spesies pohon berarti golongan pohon yang terkaya. Aera selain kaya, dia juga tampan, cerdas, serta bintang di hutan tersebut. Banyak pohon betina yang mengejarnya, tapi Aera tidak memperdulikan mereka. Begitu juga dengan Miman. Keberadaannya tidak pernah diperhatikan oleh Aera. Meskipun dalam berbagai kesempatan mereka selalu berada dalam hutan yang sama.
Sampai pada suatu hari, Miman tahu kalau Aera sudah punya kekasih, Miman di dalam hatinya sangat kecewa, tetapi dia sadar kalau dia tidak apa-apanya dihadapan Aera. Mereka bagikan langit dan bumi, yang tidak mungkin bersatu.  Aera sampai kapanpun tidak akan menyukainya, dan bahkan tidak akan tahu kalau Miman adalah fans berat Aera. Bahkan sampai Aera keluar dari hutan Kemarapun , dan kembali ke hutan asalnya, yaitu Bogarra, Aera tidak akan pernah tahu kalau ada pohon kecil yang diam-diam memperhatikannya dari jauh.
 Tetapi di dalam hati Miman, dia berkata ‘’ aku mungkin tidak beruntung dalam masalah buah, tapi aku percaya aku bisa beruntung dalam hal indahnya ilmu, aku pasti menjadi pohon nomor satu di  hutan Fakera, terutama di ladang aku sendiri yaitu hutan Farra’’. Miman juga yakin suatu saat di sebuah hutan yang sangat indah ia pasti bedrtemu  pohon jantan yang lebih  segalanya dbandingkan  Aera. Tetapi bagi Miman, untuk saat ini buah bukan prioritas utamanya. Tapi, Kuralah yang menjadi prioritas utamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar