Rabu, 13 April 2011

STERILISAS



Sterilisasi adalah proses membunuh segala macam dan bentuk mikroorganisme-mikroorganisme yang terdapat dalam alat-alat atau lingkungan tertentu seperti bakteri, spora bakteri,kapang dan virus.
Teknik sterilisasi ada 2, yaitu :
1.      Secara fisis
2.      Secara kimia                                                                                

1.     Secara Fisis
Metode sterilisasi secara fisis ada 6, yaitu
a.      Metode Radiasi
b.       Metode Pemanasan dengan Uap Air dan Tekanan
c.       Metode Pemanasan secara Kering
d.      Metode Pemanasan secara Intermitten
e.      Metode Incineration
f.        Metode Penyaringan
tapi disini saya akan membahas metode sterilisasi dengan cara pemanasan secara kering dan intermitten.

A. Metode Pemanasan secara Kering
Pada metode pemanasan secara kering,  diperlukan temperatur yang tinggi yaitu antara 1600C – 1800C agar tercapai aktivitas, karena jika temperaturnya kurang tinggi atau dibawah 1600C pemanasan kering kurang efektif. Pada temperatur 1600C – 1800C, sel-sel hidup dan jaringan akan rusak, karena terjadi auto oksidasi sehingga menyebabkan bakteri pathogen terbakar. Selama pemanasan kering, mikroorganisme dibunuh oleh proses oksidasi. Panas kering pada temperatur lebih 1600C efektif menghancurkan mikroorganisme hidup dengan sebuah proses kehilangan kelembaban secara inversible. Proses ini berjalan relatif lambat, 1 jam pada suhu 1600C tetapi lebih cepat pada temperatur yang tinggi. Panas kering ini sering merugikan beberapa produk.

Pada sistem pemanasan kering terdapat udara, sehingga sterilisasi melalui metode ini memerlukan waktu yang cukup lama, rata-rata waktu yang diperlukan 45 menit. Hal ini karena udara merupakan penghantar panas yang buruk. Pada temperatur 1600C memerlukan waktu 1 jam, sedangkan pada temperatur 1800C memerlukan waktu 30 menit. Sterilisasi panas kering membutuhkan pemaparan pada suhu 150°C sampai 170°C selama 1-4 jam. Suhu yang biasa digunakan pada sterilisasi panas kering 160°C paling cepat 1 jam, tapi lebih baik 2 jam. Suhu ini digunakan secara khusus untuk sterilisasi minyak lemak atau cairan anhidrat lainnya. Temperatur antara 150-170°C digunakan untuk sterilisasi panas kering dan lain-lain, sebagai contoh : bahan-bahan gelas, dapat disterilkan pada suhu 1700C.
 
Panas kering digunakan untuk sterilisasi/depirogenisasi alat-alat gelas yang akan digunakan untuk proses produksi secara aseptik. Sterilisasi panas kering biasa digunakan untuk depirogenisasi alat-alat gelas dan bahan-bahan lain yang memiliki kemampuan bertahan pada suhu yang digunakan. Alat-alat yang disterilisasikan melalui metode pemanasan secara kering adalah alat-alat pipet, tabung reaksi, stick swab, jarum operasi, jarum suntik, syringe.
                   

Ketajaman jarum atau gunting dipengaruhi oleh temperatur yang tinggi, maka dari itu sebaiknya kita menghindari tindakan srterilisasi dengan metode panas kering terhadap jarum dan gunting.

B.  Metode Pemanasan Intermitten
John Tyndall ( 1877 )mengemukakan dari hasil penelitiannya bahwa pada temperatur dididh( 1000C ) selama 1 jam tidak akan membunuh semua kuman tetapi jika air didihkan berulang-ulang sampai lima kali dan setiap air mendidih istirahat selama menit akan sangat berhasil membunuh kuman. Hal ini dapat disimpulkan bahwa dengan pemanasan intermitten lingkaran hidup pembentukan dapat diputuskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar