Rabu, 13 April 2011

PACAR KU SEORANG MUSISI JALANAN


Pagi itu terlihat mobil mewah berjejeran di kampus impian semua orang, UI. Kemudian datang lah sebuah mobil mewah yang menuju parkiran mobil. Di dalam mobil itu ada 3 wanita yang cantik-cantik dan sangat terkenal di kampus itu. Mereka itu, Meisya, Shiren, dan Talia. Mereka setiap pagi selau menebar senyum ke seluruh orang di kampus. Tapi hari ini ada yang berbeda, salah satu dari mereka terlihat murung dan sedih.
 “Woy, Tal..., Hari ini lu kenapa sich....?, guwe perhatiin lu diam melulu. Ada apa sich....?, cerita ke kita donk....!”, tanya Meisya kesal.
“iya ni Tal, lu kenapa sih....?, kita kan sahabat lu, lau kamu ada masalah cerita dong, siapa tahu kita bisa bantu lu.”Kata Shiren halus.
“Meisy, Ren, guwe diputusin pacar guwe,” jawab Meisya sambil menangis.
“Ya Tuhan Talia,gara-gara cowok aja kamu nangis ?, sayang air mata lu”,kata Meisya.
“ Udah dech Tal, lu kagak usah nangis lagi, bener kata Meisya sayang air mata lu aja”, kata Shiren.
Setelah Talia ngomong sama temannya, dan dia dikasih nasehat sama Meisya dan Shiren, akhirnya dia sudah tidak sedih lagi, Talia juga kembali seperti biasanya, menjadi Talia yang selalu ceria.
Talia kembali tertawa. Mereka bertiga berjalan bergandengan di lorong kampus mereka sambil menebar senyum ke teman-temannya. Melihat mereka bertiga, anak-anak cowok pada melotot  tanpa berkedip. Tiba-tiba dari dalam tas Meisya, terdengar suara handphone. Ternyata itu telpon dari Brian,cowoknya Meisya.
“ Sebentar gays “, kata Meisya kepada Talia dan Shiren sambil membuka tas sampingnya dan mengangkat telpon dari cowoknya.
“ Hallo sayang, guwe mau ngasih tahu aja kalau entar malam kayak nya kita nggak bisa jalan, soalnya guwe harus chek up ke dokter sama mami guwe “, ujar Brian kepada Meisya.
“ Oh gitu sayang, nggak masalah kok, kalau kita nggak jadi jalan, kan ada lain waktu “, kata Meisya kecewa.
“ Makasih sayang, lu emang bener-bener cewek guwe yang paling pengertian. Ok sayang, met ketemu besok “, Kata Brian.
Setelah mendapat telpon dari cowoknya, Meisya menjadi kesel dan kecewa karena cowoknya batalin janji makan malam dengan dia.
“ Lu kenapa Sya....?.Kenapa lu kelihatan kesel banget....?”, tanya Shiren.
“ Iya....guwe lagi bete banget nie. Brian yang katanya entar malam mau ngajak guwe jalan, eh.....dia nya malah batalin. Katanya mau chek up”. Jawab Meisya.
“ Ehmmmm...., udah lah Sya, dari pada kita bete gara-gara cowok, gimana lau kita entar malam jalan ?” tanya Talia.
“ Bener juga kata Talia Sya. Mendingan kita jalan ja ke mall. Anggap saja refreshing lah....,sekalian buat menghibur hati kalian yang sedang bete. Lagian udah lama nih....guwe nggak ke mall beli baju. Baju guwe udah nggak up to date”. Kata Shiren menghibur temannya.
“ Dasar ratu shopping. Boleh juga ide lo...., 0k entar malam guwe jemput kalian”, kata Meisya.
Meisya, Shiren dan Talia masuk ke mobil Meisya. Mereka pulang ke rumah masing-masing.
***
Bulan dan bintang sudah muncul untuk menghiasi langit. Malam pun sudah tiba. Terdengar suara mobil di dalam rumah mewah tersebut. Ternyata itu suara mobil Meisya. Dia mau keluar  dengan teman-temannya ke mall. Mobil Meisya menuju rumah Shiren. Dia mau menjemput Shiren dan Talia yang ada di rumah Shiren. Mobil Meisya berhenti di depan rumah yang tak kalah mewah nya dari rumah nya. Rumah itu milik Shiren.
“ Tooooooooooooooooottttttttttt............”, suara klakson mobil Meisya.
Dari rumah mewah itu, keluar lah dua wanita cantik yang memakai kaos putih dan cokelat serta bawahan celana jeans. Kemudian mereka berdua naik ke dalam mobil Meisya.
Mobil Meisya melaju sangat cepat di keramaian kota malam jakarta. Kemudian mobil mewah itu berhenti di parkiran salah satu mall terbesar di Jakarta. Mereka bertiga masuk mall, dan seperti biasa mereka jadi pusat perhatian semua pengunjung di mall tersebut. Krena kecantikan mereka melibiha kecantikan Luna Maya,Julie Estell, maupun Nikita Willy. Tapi, malam itu yang seharusnya jadi malam yang menyenangkan untuk mereka khususnya Meisya, dalam sekejab berubah menjadi mimpi buruk bagi Meisya.
“ Eh....guys, tunggu bentar dech....”, Talia menghentikan jalan mereka.
“ Bukannya itu cowok lu ya Sya....?, katanya dia check up, kok malah makan di mall, terus sama cewek lain ya....?” tanya Talia kepada Meisya.
“ Iya Sya, itu Brian....” tegas Shiren
Meisya langsung berjalan menuju Brian dengan wajah yang sangat kesel dan bete. Di belakangnya Shiren dan Talia mengikutinya.
“ pyak....”, Meisya menampar Brian.
 “ Sialan lu Brian. Kata lu, lu check up, eh.... gug tahunya malah jalan sama cewek genit ni. Ok....,kalau ini yang lu mau,m sekarang juga kita PUTUS....!!!!”, Meisya mengeluarkan kemarahannya kepada Brian.
Meisya langsung pergi meninggalkan Brian dan teman-temannya. Dia jalan sangat cepat sambil air matanya membasahi pipinya.
“ Meisya tunggu, jangan pergi....!!!!, guwe bisa jelasin”, kata Brian sambil memangil-manggil Meisya.
“ eh...., cowok berengsek....,cowok gug tahu malu...., apa lagi yang lu mau jelasin lagi sama temen guwe. Udah jelas-jelas lu selinggkuh, msih saja mau ngelak”, marah Talia.
“ Sudah lah Talia, ngapain lu ngurusin cewek gug tahu malu itu. Mendingan kita kejar Meisya”, kata Shiren juga kesel.
Shiren dan Talia mengejar Meisya. Tapi mereka kehilangan jejak Meisya. Kemudian mereka melihat Meisya di luar mall sambil kehujanan, serta menangis  dan berteriak. Melihat sahabat baiknya sedih dan hujan-hujanan di luar mall, mereka tanpa memikirkan kehujanan, Shiren dan Talia keluar mall dan menyusul Meisya.
“ Ya Tuhan, kenapa engkau lakukan ini pada guwe...?,  apa salah guwe?. Kenapa guwe selalu dapat cowok yang berengsek?. Guwe meminta pada-Mu Tuhan, guwe rela harus punya cowok yang miskin, meskipun dia pengemis, maupun pengamen, asalkan dia bener-bener setia ama guwe. Guwe mohon Tuhan”, Meisya meluapkan kekesalannya.
Suara gemuruh pun datang. Seperti pertanda kalau permintaan dan sumpah Meisya di dengar Sang Pencipta Alam Semesta.
“ Meisya, lu jangan bilang begitu. Lu tadi pagi bilang sendirikan sama guwe, lau kita jangan mengeluarkan sedikit pun air mata kita”, bentak Talia kepada Meisya.
“ Bener kata Talia Sya, tadi lu bilang sendiri kan. Dan lu jangan berkata dan bersumpah kayak tadi. Entar lau kenyataan gimana?. Lu dengar sendiri. Gyntur pun menjawab sumpah lu”, Shiren menghibur Meisya.
“ Ayo Sya bangun, mari kita pulang”, ajak Shiren.
Kemudian mereka bertiga menuju mobil dalam keadaan basah kuyub.
“ Mana kunci mobil lu Sya, biar guwe yang nyetir”, kata Talia.
Dan ternyata, Meisya dan temnan-temannya di perhatiin pemuda tampan yang membawa gitar akustik di tangannya.
“ Dasar cewek, Cuma putus cinta saja kayak dunia mau kiamat aja”. Kata pengamen tampan itu sambil tersenyum.
Pengamen tampan tersebut melanjutkan perjalanannya dalam turunnya air malam itu. Mobil yang membawa Meisya, Shiren dan Talia pun meninggalkan tempatnya orang menghamburkan uang. Malam itu, tersa sangat berbeda. Mobil mewah yang selalu dihiasi canda dan tawa gadis-gadis manja tersebut, berubah menjadi mobil yang seperti sedang dinaiki orang tua renta saja. Meisya dari awal sampai akhir perjalanan, menangis terus. Seakan-akan mengalahkan air hujan yang turun pada malam itu.
****
Mobil mewah itu akhirnya sampai di depan rumah mewah milik Meisya, dan hujan pun seakan airnya di tarik kembali ke langit. Dan Meisya dan teman-temannya pun turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah.
“ Ya Allah non Meisya.....,kok bisa basah kuyub...., Aduh non...., Mari  ke kamar ganti baju dulu biar bibi buatkan teh panas supaya tidak masuk angin”, kata bibi cemas.
“ Aduh.... ,non Shiren sama non Talia kok juga basah kuyub....”
“ Sudah lah bi...., kita nggak papa, kita cuma kehujanan sedikit. Kita ke kamar Meisya dulu ya bi....”, kata Shiren menenangkan bibi.
Tiba-tiba dari kamar depan keluar orang tua Meisya.
“ Meisya, Shiren, Talia, kenapa kalian basah kuyub ....???”, tanya papa Meisya.
Meisya pun langsung pergi ke kamarnya tanpa berkata satu kata pun.
“ Meisya............., kamu mau kemana???”, tanya papa Meisya bentak.
“ Shiren, Talia, coba jelaskan kepada tante dan om...., kenapa kalian bisa basah kuyub kayak gini???, dan kenapa Meisya kelihatannya sedih”, tanya mama Meisya kepada Shiren dan Talia.
Dan Shiren serta Talia pun  menceritakan Meisya sedih karena putus dengan pacarnya. Brian selingkuh di belakang Meisya.
“ Oh....jadi begitu. Ya Udah kalian ke kamar Meisya aja ganti baju”, kata mama Meisya
“ Makasih om, makasih tante, tapi sebaiknya kita pulang saja dech tante. Soalnya udah malam “, ujar Talia.
“ Ya udah kalu itu mau kalian. Biiar Somad yang anter kalian pulang”, kata papa meisya
Shiren dan Talia pun berpamitan kepada mama dan papa Meisya, mereka berdua titip salam juga buat Meisya.
 Mama dan papa Meisya naik keatas untuk melihat keadaan Meisya. Mereka melihat keadaan anaknya yang berbeda dari biasanya. Meisya yang selalu ceria, tapi malam itu mereka melihat wajah anaknya yang sedang tidur nyenyak tapi kelihatan sangat sedih. MamaMeisya mengelus kepala Meisya. Dia bisa merasakan gimana perasaan Meisya malam itu.
“ Udah lah ma....., biarkan Meisya istirahat. Papa tahu kalau Meisya besok akan balik seperti Meisya yang ceria lagi”, papa Meisya mencoba menenangkan istrinya.
Papa dan mama Meisya pun meninggalkan Meisya dan kembali ke kamar. Mereka berharap besok Meisya bisa kembali ceria seperti biasanya.
Pagi yang cerah dengan diiringi kicauan burung serta sinar mentari yang membuat semangat di pagi hari. Tapi pagi ini di rumah Meisya, seakan tak seperti biasanya. Ruang makan yang biasanya ada Meisya, mama dan papa nya. Tapi pagi itu Meisya belum juga menunjukkan batang hidungnya di ruang makan.
“ Bi...., non Meisya belum bangun ???”, tanya mama Meisya kepada pembantunya.
  Dari tadi saya belum lihat non Meisya nyonya....”, jawab pembantu Meisya.
“ Pa...., Meisya kok belum turun juga, apa dia masih sedih ya pa...???”, tanya mama Meisya.
Tiba-tiba suara highheels Meisya terdengar dari bawah. Dan suara highheels nya semakin terdengar, dan suaranya semakin menuju ke tangga.
“ Good morning pa. Good morning ma....”, Meisya menyapa orang tua nya.
“ Tu kan Ma...., apa yang papa bilang, Meisya besok pasti tetap jadi Meisya yang selalu ceria. Iya kan Meisya???”, tanya papa Kepada Meisya.
“ Iya, mama kayak nggak tahu Meisya aja. Meisya nggak mungkin terpuruk lama-lama hanya.... gara-gara cowok. Apa lagi cowok berengsek kayak Brian itu”, Meisya menenangkan mama nya yang panik.
Meisya dan orang tua nya pun langsung makan pagi. Setelah itu angota keluarga kecil itu melakukan aktivitas masing-masing. Meisya pamit kepada orang tuanya untuk berangkat ke kampus. Dan seperti biasa dia langsung menuju ke bagasi untuk menjemput mobil kesayangannya itu. Dan Meisya pun langsung meluncur ke kampus dengan mobil kesayangannya itu.
Tapi, suasana hati Meisya yang sudah kembali baik, berubah lagi menjadi bete. Ban mobil nya kempes.
“ aduh....., ban mobil guwe kempes lagi. Kenapa sich...., hidup guwe akhir-akhir ini sial melulu???”, Meisya kesel.
Meisya lalu menelpon pak Somad, sopirnya. Dia menyuruh pak Somad membawa mobilnya ke bengkel. Dan Meisya terpaksa naik kopaja, karena waktu kuliah nya sebentar lagi.
***
Di dalam kopaja, Meisya kepanasan dan dia seperti baru mersakan perjalanan yang sangat jauh, yang seakan nggak akan ada berhentinya. Dan di tengah kejenuhannya, masuklah musisi jalanan yang sangat tampan yang awalnya menyegarkan dia, tapi berubah menjadi bara api yang seakan memanaskan tubuhnya kembali njantinya. Dan tanpa disadari pengamen itu, ternyata dia satu kopaja dengan cewek manja itu. Dan Akhirnya mata keduanya pun saling bertatapan.
“ Lho...., itu kan cewek manja semalam yang menangis sambil hujan-hujanan krena baru putus sama pacarnya. Ngapain dia naik kopaja yang pengap ini????”, kata pengamen itu dalam hati.
“ Ngapain sih pengamen itu ngelihatin guwe???, kayak dia kenal guwe aja. Tapi lau dilihat-lihat cakep juga sih pengamen itu, tapi sayang nya seorang pengamen”, kata Meisya dalam hati juga.
 Dan Ryan, pengamen itu, mulai menyapa penumpang didalam  kopaja tersebut. Dan seperti biasanya, kehadiran Ryan selalu ditunggu oleh penumpang di kopaja 25 itu.
“ Mas Ryan...., jangan lupa, lagu senandung hati. Spesial untuk guwe ya Mas.....!!!!”, salah satu penumpang cewek meminta Ryan untuk segera mengeluarkan suara merdunya itu.
“ huuuuu....., PD banget sih.....jadi orang”, kata penumpang-penumpang cewek yang lainnya.
“Oh....,ternyata kopaja ini isinya kebanyakan cewk soalnya nunngu pengamen  ini????“, kata Meisya dalam hati.
” Baiklah teman-teman guwe semuanya, lagu ini spesial untuk kalian semua. Dan guwe akan menyanyikan 2 lagu, satu lagu ini untuk memberikan semangat buat cewek manja tadi malam yang gara-gara putus dari pacarnya, dia menangis di bawah hujan lebat”. Kata Ryan menyindir Meisya.
Tapi Meisya tidak merasa kalau dirinya disindir. Dia malah membuka tas nya dan mengambil headset. Meisya tifdak mendengarkan Ryan menyanyi. Tapi Meisya melihat para penumpang kelihatan senang, dia menyopot salah satu headsetnya. Lalu dia mendengarkan. Dia merasakan ketenangan dan seakan dia sedang diberi semangat lewat lagu itu.
“ Sekarang guwe tahu, cewek-cewek di bus ini tidak hanya terpesona dedngan ketampanan pengamen ini, mereka juga terpukau dengan lagu yang dibawakannya. Ih....., mikir apa guwe barusan. Nggak mungkin guwe juga suka sama pengamen itu”, Meisya mencoba mengelak perasaannya.


Bersambung

4 komentar:

  1. Thanks for the post. Im a big fan of the 918kiss trusted company malaysia blog, i've even put a little bookmark right on the tool bar of my Firefox you'll be happy to find out!

    BalasHapus
  2. It was another joy to see your post. It is such an important topic and ignored by so many, even rollex download professionals. I thank you to help making people more aware of possible issues. Great stuff as usual...

    BalasHapus
  3. Thanks for the post. Im a big fan Mega888
    of the blog, i've even put a little bookmark right on the tool bar of my Firefox you'll be happy to find out!

    BalasHapus
  4. Cabinet age counsel kiosks are substitute utterly popular matter in casinos all but the world. Some slot machines attain not exceed sum income. Slots is marginal matter that has been created for on top of a century. Through a lot of holdover through self-development, we comprehend what find this happened to the epoch of cabinets Electrical cabinet. After the fabricate of the first slot machine seemed to be no question popular, the slot machine continued to be developed until the birth of the adjacent slot machine era. That is, in this enthusiasm era, the slot rotation will no longer come from the right joystick. But electricity will mainly be used for rotation (but shaking knack will still have to be used), and in addition, the slot robot using electricity as spirit makes the screen of the slot robot more interesting.

    BalasHapus